ACARA
PRAKTIKUM 1
PINOPHYTA
(CYCADOPSIDA,
CONIFEROPSIDA, DAN GNETOPSIDA)
Selasa,
1 Maret 2014
Disusun oleh :
Nama : Nurfitriah
Kelas/semester : Biologi C/4
Kelompok : enam (6)
Asisten praktikum : 1. Ali Nurdin
2. Rini
PUSAT LABORATORIUM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2014
A.
TUJUAN
1. Menemukan
ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta.
2. Membedakan
ciri-ciri tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk dalam Divisi Pinophyta
B.
DASAR TEORI
Pinophyta
berasal dari kata Pinos yang artinya “Minum” dan Phyton yang artinya tumbuhan.
Jadi Pinophyta adalah kelompok tumbuhan yang serbuk sarinya masuk ke ruang
serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes penyerbukan. Pinophyta dapat
disebut juga Gymnospermae. Istilah Gymnospermae didasarkan pada bijinya yang
terbuka/telanjang dimana ovulum tidak terbungkus daun buah karpel.
Pinophyta
(Gymnospermae) adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. pinophyta
berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji pada tumbuhan
pinophyta telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (Carpel). Bakal biji
pinophyta terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun
tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (Strobilus).
Pinophyta tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau
membentuk stobilus jantan dan strobilus betina. (Sudarsono.200:254)
Umumnya
berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada
pinophyta hampir selalu dengan cara anemogami. Waktu penyerbukan sampai
pembuahan relatif panjang. Saat terjadi fertilisasi, serbuk sari dari strobilus
jantan akan berkecambah pada ovul yang terbuka dan selanjutnya akan menembus
jaringan ovulum. Sedangkan pada
Magnoliophyta, serbuk sari akan hinggap pada bagian kepala putik (sigma) dari
putik (pistilum) tempatnya berkecambah. Buluh serbuk akan menembus
jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovulum. (Sudarsono.200:257)
Adapun
karakteristik dari tumbuhan Pinophyta meliputi :
a.
Akar dan batang pinophyta berkambium yang selalu
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder.
b.
Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka.
c.
Xilem pada pinophyta hanya terdiri atas trakeid saja
sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring.
d.
Habitus pinophyta adalah semak, perdu atau pohon.
e.
Sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang.
memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
f.
Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang
bersifat majemuk, dan sistem pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya.
Sedangkan Perbedaan antara Pinophyta dengan
Magnoliophyta sebagai berikut :
Kriteria perbedaan
|
Pinophyta
|
Magnoliophyta
|
Habitus
|
Semak,
perdu atau pohon sistem akar tunggang
|
Semak,
perdu atau pohon sistem akar serabut dan tunggang
|
Batang
|
Tegak
lurus, nercabang-cabang
|
Nermacam-macam,
bercabang atau tidak.
|
Daun
|
Jarang
berdaun lebar, jarang bersifat majemu
|
Kebanyakan
berdaun lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi berabeka ragam.
|
Bunga
|
Bunga
sesungguhnya belum ada,membentuk strobilus betina atau jantan
|
Bunga
sudah ada tersususn dari sporofil dan bagian-bagiannya.
|
Penyerbukan
|
Hampir
selalu dengan anemogami
|
Bermacam-macam
seperti autogami, anemogami, hidrogami.
|
Anatomi
|
Akar
batang berkambium, selalu mengadakan perumbuhan menebal sekunder, berkas
pembuluh pengangkutan koleteral terbuka
|
Ada
yang berkambium, ada yang tidak. Ada yang menebal sekunder, berkas pembuluh
ada koleteral terbuka dan bikolateral
|
|
Divisi Pinophyta dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang dianggap
sebagai divisi tersendiri, (Andryana. 2008) yaitu :
1. Cycadopsida
Cycadopsida adalah kelompok tumbuhan
yang anggotanya berbeda satu sama lainnya. Sebagian besar dari kelompok ini
hidup di daerah tropis dan subtropics. Pada umumnya anggota Cycadophyta adalah tanaman yang
berukuran besar, beberapa jenis dapat mencapai tinggi sampai 18 meter atau
lebih. Kelas ini mempunyai karekteristik
meliputi habitus menyerupai palem, batang berkayu, tidak atau
sedikit sekali bercabang, teras besar, empulur korteks tebal dan mengandung
saluran resin. Ukuran daun besar tersusun dalam roset batang, majemuk, daun
menyirip, daun muda tergulung seperti daun paku.( Tjitrosoepomo.2010:265)
Sporofil tersusun dalam
strobilus yang berumah dua. Strobilus selalu Terminal, tanpa bagian-bagian yang
menyerupai daun pada pangkalnya. Biji terdapat pada megasporofil bergabung
dalam strobilus, kecuali pada Spesies yang termasuk kelompok Cycadopsida yaitu Cycas rumphii, yang megasporofil tersusun spiral pada batang
begitu juga pada mikrosporofil tersusun dalam strobilus jantan. Jumlah ovuli
dua atau lebih pada tiap megasporofil. Mempunyai dua ovulum. Kelas ini hanya terdiri dari 1 Ordo Cycadales
dengan 1 famili Cycadaceae.
2. Coniferopsida
Kelas Ciniferopsida memiliki
karakteristik umum meliouti habitus berupa pohon, daun tunggal atau dalam
berkas, lanset daun berbentuk seperti jarum atau sisik serta ada yang berumah
satu (monoceous) dan berumah dua (dioecious). Tumbuhan dari ordo ini banyak
dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan
industri kertas dan korek api. Sedangkan cemara juga dapat digunakan sebagai
tanaman hias. Kelas ini terdiri dari 7 famili yaitu Pinaceae, Podocarpaceae,
Cupressaceae, Cephalotaxaceae, Araucariaceae, Taxodiaceae, dan Taxaceae. (Tjitrosoepomo.2010:267)
Salah satau dari famili Coniferopsida
yaitu Pinaceae yang memiliki ciri-ciri umum habitus pohon yang mencapai tinggi
20 M. Daun berbentuk jarum, berkarang, menghasilkan resin / damar, megasporofil
matang berkayu. contoh spesies pinus
merkusii (pinus). Famili
Araucariaceae memiliki ciri-ciri umum meliputi habitus pohon mencapai tinggi 30
M, daun lanset/sisik, percabangan simetris, monoceous , strobilus betina
berukuran besar, bulat, setiap sisik dengan 1 bakal buah, sedangkan strobilus
jantan aksilar dan beruang 2, contoh spesies Araucaria sp. (Fauzanfadilah.2009.blogspot)
3. Gnetopsida
Gnetopsida memiliki karakteristik umum
yaitu habitus pohon atau liana, daun tunggal, berhadapan, pertulangan menyirip,
bakal biji tanpa arkegonia. Kelas ini memiliki 3 famili yaitu Gnetaceae,
Ephedraceae, Welwichiaceae. Contoh spesies dari masing-masing Famili tersebut
yaitu Gnetum, Epedhra, Welwitschia. Gnetum tumbuh di daerah tropis,
mempunyai 30 spesies meliputi tumbuhan yang berupa pohon dan merambat dengan
daun yang tebal dan besar seperti kulit, menyerupai daun tumbuhan dikotil.
Ephedra tumbuh di daerah kering atau gurun meliputi 35 spesies, pada umumnya
berupa tumbuhan semak dengan daun kecil seperti sisik dan batang saling
bersambungan. Welwitschia banyak
ditemukan di gurun dan merupakan tumbuha berpembuluh paling aneh. Sebagian
besar tubuhnya tertanam dalam tanah berpasir. Bagian yang muncul di atas tanah
berupa cakram besar berkayu berbentuk konkaf dengan dua daun yang berbentuk
pita. Cabang yang menghasilkan strobilus tumbuh dari jaringan meristem yang ada
di bagian tepi cakram.
4. Gingkopsida
Gingkopsida mempunyai karakteristik umum
yaitu habitus pohon mencapai tinggi 30 M. Daun lebar seperti kipas, pertulangan
dikotom, dioecious, kerucut aksilar, bulr, beruang dua. Bijinya keras, kuning,
kurang lebih berukuran klereng dan berbau tidak enak. Salah satu anggotanya adalah Ginkgo biloba, tanaman ini mudah
dikenali karena bentuk daunnya seperti kipas dengan tulang daunnya yang
bercabang menggarpu. Tingginya dapat mencapi 30 meter atau lebih, tanaman ini
bersifat dioecious, daunnya berubah menjadi berwarna keemasan sebelum gugur.
Gingkopsida mempunyai ovulum dan mikrosporangia yang terdapat pada individu
yang berlainan. Ovulumnya berpasangan pada ujung cabang pendek dan ketika masak
menghasilkan biji yang berdaging. (Tjitrosoepomo.2003:247)
- ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. silet
BAHAN :
1. Famili
Cycadaceae : Cycas rumphii (Pakis
Haji)
2. Famili
Pinaceae : Pinus merkusii ( Pinus)
3. Famili
Gnetaceace : Gnetum gnemon ( Melinjo)
- LANGKAH KERJA
1. Diamati
spesimen tumbuhan : Cycas rumphii (Pakis
Haji), Pinus merkusii ( Pinus), dan Gnetum gnemon ( Melinjo) dalam hal
habitus, [ola percabangan dan bentuk atau segi penampang.
2. Diamati
daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian
daunnya.
3. Daiamati
dan dibandingkan alat reproduksinya, yaitu letak dan bentuk strobilusnya.
4. Diamati
dan dibandingkan letal dan bentuk makrosporofil dan mikrosporofilnya.
5. Digambar
dan diberi keterangan bagian-bagian ketiga tumbuhan tersebut, setelah dilakukan
pengamatan yang telah dijelaskan pada langkah sebelumnya.
- PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan pada 3 spesimen tumbuhan yaitu Cycas rumphii (Pakis Haji), Pinus merkusii ( Pinus), dan Gnetum gnemon ( Melinjo) dengan tujuan
utama untuk menentuakan dan membedakan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan pada
Divisi Pinophyta.
Pengamatan
pertama dilakuan pada spesies Gnetum
gnemon ( Melinjo). Kriteria pengamatan dilakukan mulai dari batang (Caulis), daun (Folium) dan strobilus nya. Melinjo memiliki klasifikasi sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Family : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon
Gnetum
gnemon dilihat dari batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan
berjenis batang simpodial karena sumbu utamanya bercabang-cabang. Sedangkan
pengamatan pada bagian daun, Gnetum
gnemon memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) saling berhadapan dengan pertulangan daunnya (Nervatio) menyirip. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci
mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo
folii), ujung daun (Apex folii)
dan pangkal daun (Bsis folii). Gnetum gnemon memiliki tepi daun yang
rata, dengan pangkal daun yang meruncing (acute) setelah dicocokan dengan buku
fitografi, dan memiliki ujung daun yang
lancip.
Pengamatan
selanjutnya mengenai stobilus yang terdapat pada Gnetum gnemon. Stobilis yang terdapat pada Gnetum gnemon antara jantan dan betina memiliki perbedaan bentuk,
untuk strobilus jantan bentuknya seperti bulatan kecil dan melingkari sumbu
utama dari strobilus. Sedangkan storbilus betina pada Gnetum gnemon terlihat membulat besar dan berbentuk lonjong. Strobilus
betina dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan dapat diolah sebagai
makanan ringan berupa emping melinjo. Kemudian letak dari strobilus jantan
maupun betina berada di ketiak daun (aksilar). Begitupun dengan mikrosporofil
pada jantan dan makrosporofil pada betina, keduanya terdapat di dalam strobilus
yang jumlahnya banyak.
Distribusi
seks pada melinjo berupa dioecious, yaitu dalam satu tumbuhan hanya terdapat
salah satu jenis kelamin saja. Adapun perbedaan strobilus betina dan jantan
dapat terlihat dari gambar di bawah ini :
|
|||||||
|
Melinjo selain
strobilus betina yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan emping, ternyata
kulitnya pun mengandung protein, lemak, kalsium, vitamin A, B1 dan C, dan selain
itu Setelah
di teliti dengan ilmu ahli gizi ternyata biji melinjo mempunyai kandungan
antioksidan tingkat tinggi sangat bagus untuk tubuh karena antioksidan ini
untuk penagkal radikal bebas seperti kanker, penuaan, jantung dan lain- lain.
(abdurachman.2012.blogspot)
Pengamatan selanjutnya
yaitu pada spesies Cycas rumphii
(Pakis Haji), kriteria pengamatan masih sama dengan pengamatan pada melinjo.
Pakis haji memiliki klasifikasi sebagai berikutn :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Pinophyta
Classis : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Family : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas rumphii
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan pada Cycas rumphii yang dimulai
dari pengamatan batang (Caulis),
habitusnya berupa pohon dan berjenis monopodial karena sumbu utama batang dari
bawah hingga atas terlihat jelas. Kemudian segi penampangnya terlihat bulat. Daun
Cycas rumphii terlihat berjenis daun
majemuk. Kemudian pada pertulangan daunnya terlihat sejajar, pada bagian
tepinya terlihat rata dengan bentuk daun yang memanjang, kemudian letak daun (filotaksis) berhadapan, dengan ujung daun (Apex folii) yang runcing dan pangkal daun (Basis folii) yang meruncig.
Pengamatan selanjutnya mengenai
strobilus pada pakis haji, namun dalam pelaksanaan praktikum untuk strobilusnya
tidak tersedia. Menurut teori strobilus betina pada pakis haji yang bentuk ujungnya
runcing dengan sisi kanan dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki
bulatan-bulatan pada ketiak lekukan dan perletakan tersebut disebut juga
aksilar. Makrosporofil pada Cycas rumphii
terdapat pada bulatan-bulatan hijau dibagian strobilusnya. Sedangkan strobilus
jantan berdasarkan teori terdapat pada bagian terminal (ujung), mikrosporofil berbentuk
sisik tersusun rapat dan berkayu dan dipermukaanya terdapat mikrosporangium. Distribusi
seks Cycas rumphii adalah dioecious
karena pada satu tumbuhan hanya ditemukan satu jenis strobilus.
(Sopandi.2012.blogspot)
Adapun
gambar strobilus pada pakis haji sebagai berikut :
|
|
Pakis
haji selain sebagai tanaman hias , juga mempunyai manfaat lain. Mulai dari getah yang
berkhasiat sebagai obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru
dan daunnya untuk pembersih darah sehabis melahirkan. Daun yang paling muda
dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Biji mentah
beracun. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan
gangguan kulit. (Sopandi.2012.blogspot).
Pengamatan
terakhir yaitu pengamati spesies Pinus
merkusii ( Pinus), kriteria pengamatan masih sama dengan dua
spesies sebelumnya. Pinus mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo
: Pinales
Family : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkusii
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan pada Pinus merkusii yang
dimulai dari pengamatan batang (Caulis),
habitusnya berupa pohon dan berjenis monopodial karena sumbu utama batang dari
bawah hingga atas terlihat jelas. Kemudian segi penampangnya terlihat bulat. Daun Pinus merkusii terlihat berjenis daun tunggal.
Kemudian pada pertulangan daunnya terlihat sejajar, pada bagian tepinya
terlihat rata dengan bentuk daun yang memanjang, kemudian letak daun (filotaksis) menyebar, dengan ujung daun (Apex
folii) yang runcing dan pangkal daun (Basis
folii) yang meruncing.
Pengamatan selanjutnya mengenai
strobilus pada Pinus. Menurut teori strobilus jantan berbentuk memanjang
terletak di ujung (terminal) spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada
ujung (terminal) juga. Mikrosporofil ini terdapat di dalam strobilus dan
jumlahnya banyak. Sedangkan bentuk strobilus betina lebih membulat dan terdapan
lekukan-lekukan. Strobilus betina terdapat di ketiak daun (aksilar) dengan
makrosporofil yang terletak di ketiak daun pula (aksilar). Jumlah makrosporofil
banyak. Distribusi seks Pinus merkusii
yaitu monoceous, karena dalam satu tumbuhan terdapat strobilus jantan dan
betina.
Adapun gambar strobilus Pinus merkusii sebagai berikut :
Manfaat dari pohon pinus meliputi salah
satu jenis pohon industri yang mempunyai nilai produksi tinggi dan merupakan
salah satu prioritas jenis untuk reboisasi terutama di luar pulau Jawa. Selain
itu juga kayunya dapat digunakan untuk
triplek, venir, pulp, sutra tiruan, dan bahan pelarut. Getahnya dapat dijadikan
gondorukem, sabun, perekat, dan cat. Adapun kelemahan atau kekurangan dari
Pinus yaitu peka terhadap kebakaran, karena menghasilkan serasah daun yang
tidak mudah membusuk secara alami. Kebakaran hutan umumnya terjadi pada saat
musim kemarau, karena saat itu kandungan air, baik pada ranting-ranting dan
serasah di lantai hutan maupun pada pohon menjadi berkurang sehingga
kemungkinan untuk mengalami kebakaran menjadi lebih besar.(Dwirahmat.2010.blogspot)
- KESIMPULAN
- Ciri-ciri khusus divisi pinophyta ialah berbiji terbuka karena Setelah dilakukan pengamatan pada tiga spesies yang tergolong divisi pinophyta, ternyata memang bijinya terbuka.
- Gnetum gnemon (melinjo) batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial, memiliki macam daun tunggal, Filotaksis saling berhadapan dengan pertulangan menyirip. Memiliki tepi daun (Margo folii) rata, ujung daun (Apex folii) lancip dan pangkal daun (Bsis folii) meruncing (acute).
- Ciri khusus pada Gnetum gnemon terletak selain pada batang dan daun, terletak pada strobilus. strobilus jantan bentuknya seperti bulatan kecil dan melingkari sumbu utama dari strobilus. Sedangkan storbilus betina membulat besar dan berbentuk lonjong.
- Cycas rumphii (pakis haji) habitus berupa pohon dan berjenis monopodial segi penampangnya bulat. Daun berjenis daun majemuk. pertulangan daun sejajar, tepi daun rata dengan bentuk daun yang memanjang, letak daun berhadapan, dengan ujung daun runcing dan pangkal daun meruncig.
- Bentuk strobilus pada Cycas rumphii (pakis haji) yang betina ujungnya runcing dengan sisi kanan dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki bulatan-bulatan pada ketiak lekukan (aksilar). Sedangkan strobilus jantan terdapat pada bagian terminal (ujung), mikrosporofil berbentuk sisik tersusun rapat dan berkayu dan dipermukaanya terdapat mikrosporangium.
- Pinus merkusii (pinus) habitus berupa pohon dan berjenis monopodial, segi penampang bulat. Daun tunggal, pertulangan daun sejajar, tepi daun rata dengan bentuk daun memanjang, letak daun menyebar, dengan ujung daun runcing dan pangkal daun meruncing.
- Strobilus Pinus merkusii (pinus) jantan berbentuk memanjang terletak di ujung (terminal) spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada ujung (terminal) juga. Sedangkan bentuk strobilus betina lebih membulat dan terdapat lekukan-lekukan, terdapat di ketiak daun (aksilar) dengan makrosporofil.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi
Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Tjitrosoepomo,
gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan
(Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Abdurachman.2012.Karakteristik
Melinjo.http://abdurachman.blogspot.com
/2012/06/11/Karakteristik Melinjo.html.
Diakses pada 5 Maret 2014 pukul 11.23.05 WIB
Dwirahmat.2010.Manfaat
Pinus.http://Dwirahmat.blogspot.com
/2010/11/11/Manfaat pinus.html. Diakses
pada 5 Maret 2014 pukul 11.45.05 WIB.
Sopandi.2012.Karakteristik
Pakis Haji.http://Sopandi.blogspot.com
/2012/07/01/Karakteristik Pakis
Haji.html. Diakses pada 5 Maret 2014 pukul 11.55.05 WIB.
PERTANYAAN
- Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta?
- Jelaskan perbedaan strobilus jantan dengan strobilus betina pada Cycas rumphii?
- Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Pinus merkusii ?
- Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Gnetum gnemon?
- Jelaskan perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida?
- Bagaimana proses pergiliran keturunan yang terjadi pada Cycas rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum gnemon? Jelaskan dengan gambar?
JAWABAN
- Ciri khusus yang dimiliki tumbuhan dalam Divisi Pinophyta ialah memiliki biji yang terbuka berupa strobilus.
- Bentuk strobilus betina ujungnya runcing dengan sisi kanan dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki bulatan-bulatan pada ketiak lekukan (aksilar). Sedangkan strobilus jantan terdapat pada bagian terminal (ujung), mikrosporofil berbentuk sisik tersusun rapat dan berkayu dan dipermukaanya terdapat mikrosporangium
- Jantan berbentuk memanjang terletak di ujung (terminal) spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada ujung (terminal) juga. Sedangkan bentuk strobilus betina lebih membulat dan terdapat lekukan-lekukan, terdapat di ketiak daun (aksilar) dengan makrosporofil.
- Strobilus jantan bentuknya seperti bulatan kecil dan melingkari sumbu utama dari strobilus. Sedangkan storbilus betina membulat besar dan berbentuk lonjong.
- Cycadopsida memiliki daun majemuk, batangnya berjenis Monopodial dan distribusi seksnya dioecious. Sedangkan pada Coniferopsida, memiliki daun majemuk berbentuk jarum dengan batangnya berjenis monopodial dan distribusi seksnya monoceous. Kemudian pada Gnetopsida, daunnya tunggal bertulang daun menyirip, termsauk kedalam simpodial dan distribusi seksnya dioecious.
- Terdiri dari dua fase, yaitu sporofit dan gametofit. Pada tumbuhan yang menghasilkan strobilus, tumbuhan tersebut berarti sedang dalam fase sporofit. Sedangkan ketika tidak ditemukan strobilus, maka fase yang sedang terjadi ialah fase gametofit. Pada saat terjadi fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovul. Berikut ini adal gambar pergiliran keturunannya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar