Selasa, 13 Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PINOPHYTA



ACARA PRAKTIKUM 1
PINOPHYTA
(CYCADOPSIDA, CONIFEROPSIDA, DAN GNETOPSIDA)
Selasa, 1 Maret 2014



Description: Description: E:\logo-iain-syekh-nurjati.jpg
 








Disusun oleh               :
Nama                           : Nurfitriah
Kelas/semester            : Biologi C/4
Kelompok                   :  enam (6)
Asisten praktikum       : 1. Ali Nurdin
                                      2. Rini




PUSAT LABORATORIUM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2014
A.    TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta.
2.      Membedakan ciri-ciri tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk dalam Divisi Pinophyta

B.     DASAR TEORI
Pinophyta berasal dari kata Pinos yang artinya “Minum” dan Phyton yang artinya tumbuhan. Jadi Pinophyta adalah kelompok tumbuhan yang serbuk sarinya masuk ke ruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes penyerbukan. Pinophyta dapat disebut juga Gymnospermae. Istilah Gymnospermae didasarkan pada bijinya yang terbuka/telanjang dimana ovulum tidak terbungkus daun buah karpel.
Pinophyta (Gymnospermae) adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. pinophyta berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji pada tumbuhan pinophyta telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (Carpel). Bakal biji pinophyta terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (Strobilus). Pinophyta tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stobilus jantan dan strobilus betina. (Sudarsono.200:254)
Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada pinophyta hampir selalu dengan cara anemogami. Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Saat terjadi fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovulum.  Sedangkan pada Magnoliophyta, serbuk sari akan hinggap pada bagian kepala putik (sigma) dari putik (pistilum) tempatnya berkecambah. Buluh serbuk akan menembus jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovulum. (Sudarsono.200:257)

Adapun karakteristik dari tumbuhan Pinophyta meliputi :
a.       Akar dan batang pinophyta berkambium yang selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder.
b.      Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka.
c.       Xilem pada pinophyta hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring.
d.      Habitus pinophyta adalah semak, perdu atau pohon.
e.       Sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang. memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
f.       Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan sistem pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya.

Sedangkan Perbedaan antara Pinophyta dengan Magnoliophyta sebagai berikut :
Kriteria perbedaan
Pinophyta
Magnoliophyta
Habitus
Semak, perdu atau pohon sistem akar tunggang
Semak, perdu atau pohon sistem akar serabut dan tunggang
Batang
Tegak lurus, nercabang-cabang
Nermacam-macam, bercabang atau tidak.
Daun
Jarang berdaun lebar, jarang bersifat majemu
Kebanyakan berdaun lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi berabeka ragam.
Bunga
Bunga sesungguhnya belum ada,membentuk strobilus betina atau jantan
Bunga sudah ada tersususn dari sporofil dan bagian-bagiannya.
Penyerbukan
Hampir selalu dengan anemogami
Bermacam-macam seperti autogami, anemogami, hidrogami.
Anatomi
Akar batang berkambium, selalu mengadakan perumbuhan menebal sekunder, berkas pembuluh pengangkutan koleteral terbuka
Ada yang berkambium, ada yang tidak. Ada yang menebal sekunder, berkas pembuluh ada koleteral terbuka dan bikolateral

   Divisi Pinophyta dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, (Andryana. 2008) yaitu :
1.      Cycadopsida
Cycadopsida adalah kelompok tumbuhan yang anggotanya berbeda satu sama lainnya. Sebagian besar dari kelompok ini hidup di daerah tropis dan subtropics. Pada umumnya anggota Cycadophyta adalah tanaman yang berukuran besar, beberapa jenis dapat mencapai tinggi sampai 18 meter atau lebih. Kelas ini mempunyai  karekteristik meliputi habitus menyerupai palem, batang berkayu, tidak atau sedikit sekali bercabang, teras besar, empulur korteks tebal dan mengandung saluran resin. Ukuran daun besar tersusun dalam roset batang, majemuk, daun menyirip, daun muda tergulung seperti daun paku.( Tjitrosoepomo.2010:265)
Sporofil tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus selalu Terminal, tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada pangkalnya. Biji terdapat pada megasporofil bergabung dalam strobilus, kecuali pada Spesies yang termasuk kelompok Cycadopsida yaitu Cycas rumphii, yang  megasporofil tersusun spiral pada batang begitu juga pada mikrosporofil tersusun dalam strobilus jantan. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil. Mempunyai dua ovulum.  Kelas ini hanya terdiri dari 1 Ordo Cycadales dengan 1 famili Cycadaceae.
2.      Coniferopsida
Kelas Ciniferopsida memiliki karakteristik umum meliouti habitus berupa pohon, daun tunggal atau dalam berkas, lanset daun berbentuk seperti jarum atau sisik serta ada yang berumah satu (monoceous) dan berumah dua (dioecious). Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Kelas ini terdiri dari 7 famili yaitu Pinaceae, Podocarpaceae, Cupressaceae, Cephalotaxaceae, Araucariaceae, Taxodiaceae, dan Taxaceae. (Tjitrosoepomo.2010:267)
Salah satau dari famili Coniferopsida yaitu Pinaceae yang memiliki ciri-ciri umum habitus pohon yang mencapai tinggi 20 M. Daun berbentuk jarum, berkarang, menghasilkan resin / damar, megasporofil matang berkayu. contoh spesies pinus merkusii (pinus).  Famili Araucariaceae memiliki ciri-ciri umum meliputi habitus pohon mencapai tinggi 30 M, daun lanset/sisik, percabangan simetris, monoceous , strobilus betina berukuran besar, bulat, setiap sisik dengan 1 bakal buah, sedangkan strobilus jantan aksilar dan beruang 2, contoh spesies Araucaria sp. (Fauzanfadilah.2009.blogspot)
3.      Gnetopsida
Gnetopsida memiliki karakteristik umum yaitu habitus pohon atau liana, daun tunggal, berhadapan, pertulangan menyirip, bakal biji tanpa arkegonia. Kelas ini memiliki 3 famili yaitu Gnetaceae, Ephedraceae, Welwichiaceae. Contoh spesies dari masing-masing Famili tersebut yaitu Gnetum, Epedhra, Welwitschia. Gnetum tumbuh di daerah tropis, mempunyai 30 spesies meliputi tumbuhan yang berupa pohon dan merambat dengan daun yang tebal dan besar seperti kulit, menyerupai daun tumbuhan dikotil. Ephedra tumbuh di daerah kering atau gurun meliputi 35 spesies, pada umumnya berupa tumbuhan semak dengan daun kecil seperti sisik dan batang saling bersambungan. Welwitschia banyak ditemukan di gurun dan merupakan tumbuha berpembuluh paling aneh. Sebagian besar tubuhnya tertanam dalam tanah berpasir. Bagian yang muncul di atas tanah berupa cakram besar berkayu berbentuk konkaf dengan dua daun yang berbentuk pita. Cabang yang menghasilkan strobilus tumbuh dari jaringan meristem yang ada di bagian tepi cakram.
4.      Gingkopsida
Gingkopsida mempunyai karakteristik umum yaitu habitus pohon mencapai tinggi 30 M. Daun lebar seperti kipas, pertulangan dikotom, dioecious, kerucut aksilar, bulr, beruang dua. Bijinya keras, kuning, kurang lebih berukuran klereng dan berbau tidak enak.  Salah satu anggotanya adalah Ginkgo biloba, tanaman ini mudah dikenali karena bentuk daunnya seperti kipas dengan tulang daunnya yang bercabang menggarpu. Tingginya dapat mencapi 30 meter atau lebih, tanaman ini bersifat dioecious, daunnya berubah menjadi berwarna keemasan sebelum gugur. Gingkopsida mempunyai ovulum dan mikrosporangia yang terdapat pada individu yang berlainan. Ovulumnya berpasangan pada ujung cabang pendek dan ketika masak menghasilkan biji yang berdaging. (Tjitrosoepomo.2003:247)


  1. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1.      silet

BAHAN :
1.      Famili Cycadaceae : Cycas rumphii (Pakis Haji)
2.      Famili Pinaceae : Pinus merkusii ( Pinus)
3.      Famili Gnetaceace : Gnetum gnemon ( Melinjo)


  1. LANGKAH KERJA
1.      Diamati spesimen tumbuhan : Cycas rumphii (Pakis Haji), Pinus merkusii ( Pinus), dan Gnetum gnemon ( Melinjo) dalam hal habitus, [ola percabangan dan bentuk atau segi penampang.
2.      Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya.
3.      Daiamati dan dibandingkan alat reproduksinya, yaitu letak dan  bentuk strobilusnya.
4.      Diamati dan dibandingkan letal dan bentuk makrosporofil dan mikrosporofilnya.
5.      Digambar dan diberi keterangan bagian-bagian ketiga tumbuhan tersebut, setelah dilakukan pengamatan yang telah dijelaskan pada langkah sebelumnya.

  1. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada 3 spesimen tumbuhan yaitu Cycas rumphii (Pakis Haji), Pinus merkusii ( Pinus), dan Gnetum gnemon ( Melinjo) dengan tujuan utama untuk menentuakan dan membedakan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan pada Divisi Pinophyta.
Pengamatan pertama dilakuan pada spesies Gnetum gnemon ( Melinjo). Kriteria pengamatan dilakukan mulai dari batang (Caulis), daun (Folium) dan strobilus nya. Melinjo memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2ALSPmFJcBAoJMOpQpYGpXiZyzNClw2U1JWnEeuDaKinW-Q8MqAh0mIdL5NW-8_kbjM4F5BqX2BNDGOs9jXgIpNkdt2GOxOP-f4rE8e3aT9AKdvcQWG4KJEVAuL6GRJsbIj6PJGcol_ol/s1600/2.png
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Pinophyta
Classis             : Gnetopsida
Ordo                : Gnetales
Family             : Gnetaceae
Genus              : Gnetum
Species            : Gnetum gnemon

Gnetum gnemon dilihat dari batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial karena sumbu utamanya bercabang-cabang. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Gnetum gnemon memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) saling berhadapan dengan  pertulangan daunnya (Nervatio) menyirip. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Gnetum gnemon memiliki tepi daun yang rata, dengan pangkal daun yang meruncing (acute) setelah dicocokan dengan buku fitografi, dan memiliki  ujung daun yang lancip.
Pengamatan selanjutnya mengenai stobilus yang terdapat pada Gnetum gnemon. Stobilis yang terdapat pada Gnetum gnemon antara jantan dan betina memiliki perbedaan bentuk, untuk strobilus jantan bentuknya seperti bulatan kecil dan melingkari sumbu utama dari strobilus. Sedangkan storbilus betina pada Gnetum gnemon terlihat membulat besar dan berbentuk lonjong. Strobilus betina dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan dapat diolah sebagai makanan ringan berupa emping melinjo. Kemudian letak dari strobilus jantan maupun betina berada di ketiak daun (aksilar). Begitupun dengan mikrosporofil pada jantan dan makrosporofil pada betina, keduanya terdapat di dalam strobilus yang jumlahnya banyak.
Distribusi seks pada melinjo berupa dioecious, yaitu dalam satu tumbuhan hanya terdapat salah satu jenis kelamin saja. Adapun perbedaan strobilus betina dan jantan dapat terlihat dari gambar di bawah ini :

Description: http://ahsanfile.files.wordpress.com/2010/12/uceng-bunga-melinjo-jantan.jpg?w=640Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIyfWhzdOhNpSXX6fCn7dhyphenhyphenc3aUL8AfTqhErjL6nx24FUHzWr4rgianiOVfzcgGW1PT7KOiabsAwYnD0qagD4TGxIRnEG_mVO_Unqorl5U1XSQilfPyr4yJUU-xD4LcknhaFr8AiM71rSR/s320/Picture9.png


















strobilus jantan
 

strobilus betina
 
 






Melinjo selain strobilus betina yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan emping, ternyata kulitnya pun mengandung protein, lemak, kalsium, vitamin A, B1 dan C, dan selain itu Setelah di teliti dengan ilmu ahli gizi ternyata biji melinjo mempunyai kandungan antioksidan tingkat tinggi sangat bagus untuk tubuh karena antioksidan ini untuk penagkal radikal bebas seperti kanker, penuaan, jantung dan lain- lain. (abdurachman.2012.blogspot)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqnsCz_8kfmeQ81nfm-up9xnM5Kgi6lW0fy7U3mpG4aM1sRapg3ZmKC9iPPRFhrnLoku-xJOek9ZmJjKYQFgswQL0iDjFC0qFDmnNeLwlav3FrdAhLIZu5URI8v1alCdG2J3xJrEO8nVe6/s320/cycasru.jpgPengamatan selanjutnya yaitu pada spesies Cycas rumphii (Pakis Haji), kriteria pengamatan masih sama dengan pengamatan pada melinjo. Pakis haji memiliki klasifikasi sebagai berikutn :
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Pinophyta
Classis                : Cycadopsida
Ordo                  : Cycadales
Family                : Cycadaceae
Genus                : Cycas
Species               : Cycas rumphii

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada Cycas rumphii yang dimulai dari pengamatan batang (Caulis), habitusnya berupa pohon dan berjenis monopodial karena sumbu utama batang dari bawah hingga atas terlihat jelas. Kemudian segi penampangnya terlihat bulat. Daun Cycas rumphii terlihat berjenis daun majemuk. Kemudian pada pertulangan daunnya terlihat sejajar, pada bagian tepinya terlihat rata dengan bentuk daun yang memanjang, kemudian letak daun (filotaksis) berhadapan, dengan ujung daun (Apex folii) yang runcing dan pangkal daun (Basis folii) yang meruncig.
Pengamatan selanjutnya mengenai strobilus pada pakis haji, namun dalam pelaksanaan praktikum untuk strobilusnya tidak tersedia. Menurut teori strobilus betina pada pakis haji yang bentuk ujungnya runcing dengan sisi kanan dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki bulatan-bulatan pada ketiak lekukan dan perletakan tersebut disebut juga aksilar. Makrosporofil pada Cycas rumphii terdapat pada bulatan-bulatan hijau dibagian strobilusnya. Sedangkan strobilus jantan berdasarkan teori terdapat pada bagian terminal (ujung), mikrosporofil berbentuk sisik tersusun rapat dan berkayu dan dipermukaanya terdapat mikrosporangium. Distribusi seks Cycas rumphii adalah dioecious karena pada satu tumbuhan hanya ditemukan satu jenis strobilus. (Sopandi.2012.blogspot)
Adapun gambar strobilus pada pakis haji sebagai berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSeTRZ60t5Mxt8Yj_ZTM5GXwR7WEY8FeHHsqU4oF0jB6oEUg3g2-nTvt0Wo8z-z8zQKzjzJrBMxjUxNjXcfJpfmHyVXNTtNGhRJm_47A1-WS81FylpJu1s2unR9yPn8rIvTdM5ktsx7Eq0/s1600/2291732718_1026cd986f_m.jpgDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBOvrlU20eRS5MfmefrEfCFIhtbcyjymXcL_QoYevQ976S__LMGudQJgw6R7PbkD8wQjWlHI_dc-fMms4H8jH5UMA0za_yfWodRWGMvD3rHKeCU-L1QlfuwyS12_Q5eeDzwNBXuaykh925/s1600/Picture2.jpg















strobilus betina
 

strobilus jantan
 
 





Pakis haji selain sebagai tanaman hias , juga  mempunyai manfaat lain. Mulai dari  getah yang berkhasiat sebagai obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru dan daunnya untuk pembersih darah sehabis melahirkan. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Biji mentah beracun. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. (Sopandi.2012.blogspot).
Pengamatan terakhir yaitu pengamati spesies Pinus merkusii ( Pinus), kriteria pengamatan masih sama dengan dua spesies sebelumnya. Pinus mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjytpMeJsmNqTqxEYiImWzXo7nJBazkjDg6CPxFKEpbbVSSzZ2xxclMoRZhQdhjG-FETiWiJpxHMoO1rxsQdCXu1RlaPJ6oIyuzw-A3QzaVlhlas_Q-nqQpNbNp4dv9c5-oM43SF9RCxWk/s200/pns4.jpgKingdom         : Plantae
Divisio             : Pinophyta
Classis             : Coniferopsida
Ordo                : Pinales
Family             : Pinaceae
Genus              : Pinus
Species            : Pinus merkusii

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada Pinus merkusii yang dimulai dari pengamatan batang (Caulis), habitusnya berupa pohon dan berjenis monopodial karena sumbu utama batang dari bawah hingga atas terlihat jelas. Kemudian segi penampangnya terlihat bulat. Daun Pinus merkusii terlihat berjenis daun tunggal. Kemudian pada pertulangan daunnya terlihat sejajar, pada bagian tepinya terlihat rata dengan bentuk daun yang memanjang, kemudian letak daun (filotaksis) menyebar, dengan ujung daun (Apex folii) yang runcing dan pangkal daun (Basis folii) yang meruncing.
Pengamatan selanjutnya mengenai strobilus pada Pinus. Menurut teori strobilus jantan berbentuk memanjang terletak di ujung (terminal) spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada ujung (terminal) juga. Mikrosporofil ini terdapat di dalam strobilus dan jumlahnya banyak. Sedangkan bentuk strobilus betina lebih membulat dan terdapan lekukan-lekukan. Strobilus betina terdapat di ketiak daun (aksilar) dengan makrosporofil yang terletak di ketiak daun pula (aksilar). Jumlah makrosporofil banyak. Distribusi seks Pinus merkusii yaitu monoceous, karena dalam satu tumbuhan terdapat strobilus jantan dan betina.
Adapun  gambar strobilus Pinus merkusii sebagai berikut :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj24_7Mle4_ggYyUYI1Uwlkpy8TNdgm9Ro7w5wqDQPHbU3IGVYa0f-2ULsYXYQyJbcppxVJIXfp87QhbJz6bCZaRNViYQbALbniXADN62hHWP4lxgZboIM_OMe0am8R7xVLvyAzBIItWXmO/s320/5.png








Manfaat dari pohon pinus meliputi salah satu jenis pohon industri yang mempunyai nilai produksi tinggi dan merupakan salah satu prioritas jenis untuk reboisasi terutama di luar pulau Jawa. Selain itu juga  kayunya dapat digunakan untuk triplek, venir, pulp, sutra tiruan, dan bahan pelarut. Getahnya dapat dijadikan gondorukem, sabun, perekat, dan cat. Adapun kelemahan atau kekurangan dari Pinus yaitu peka terhadap kebakaran, karena menghasilkan serasah daun yang tidak mudah membusuk secara alami. Kebakaran hutan umumnya terjadi pada saat musim kemarau, karena saat itu kandungan air, baik pada ranting-ranting dan serasah di lantai hutan maupun pada pohon menjadi berkurang sehingga kemungkinan untuk mengalami kebakaran menjadi lebih besar.(Dwirahmat.2010.blogspot)








  1. KESIMPULAN
  1. Ciri-ciri khusus divisi pinophyta ialah berbiji terbuka karena  Setelah dilakukan pengamatan pada tiga spesies yang tergolong divisi pinophyta, ternyata memang bijinya terbuka.
  2. Gnetum gnemon (melinjo) batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial, memiliki macam daun tunggal, Filotaksis saling berhadapan dengan  pertulangan menyirip. Memiliki tepi daun (Margo folii) rata, ujung daun (Apex folii) lancip dan pangkal daun (Bsis folii) meruncing (acute).
  3. Ciri khusus pada Gnetum gnemon terletak selain pada batang dan daun, terletak pada strobilus. strobilus jantan bentuknya seperti bulatan kecil dan melingkari sumbu utama dari strobilus. Sedangkan storbilus betina membulat besar dan berbentuk lonjong.
  4. Cycas rumphii (pakis haji) habitus berupa pohon dan berjenis monopodial segi penampangnya bulat. Daun berjenis daun majemuk. pertulangan daun sejajar, tepi daun rata dengan bentuk daun yang memanjang, letak daun berhadapan, dengan ujung daun runcing dan pangkal daun meruncig.
  5. Bentuk strobilus pada Cycas rumphii (pakis haji) yang betina ujungnya runcing dengan sisi kanan dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki bulatan-bulatan pada ketiak lekukan (aksilar). Sedangkan strobilus jantan terdapat pada bagian terminal (ujung), mikrosporofil berbentuk sisik tersusun rapat dan berkayu dan dipermukaanya terdapat mikrosporangium.
  6. Pinus merkusii (pinus) habitus berupa pohon dan berjenis monopodial, segi penampang bulat. Daun tunggal, pertulangan daun sejajar, tepi daun  rata dengan bentuk daun memanjang, letak daun menyebar, dengan ujung daun runcing dan pangkal daun meruncing.
  7. Strobilus Pinus merkusii (pinus) jantan berbentuk memanjang terletak di ujung (terminal) spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada ujung (terminal) juga. Sedangkan bentuk strobilus betina lebih membulat dan terdapat lekukan-lekukan, terdapat di ketiak daun (aksilar) dengan makrosporofil.

DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

           Abdurachman.2012.Karakteristik Melinjo.http://abdurachman.blogspot.com
/2012/06/11/Karakteristik Melinjo.html. Diakses pada 5 Maret 2014 pukul 11.23.05 WIB
Dwirahmat.2010.Manfaat Pinus.http://Dwirahmat.blogspot.com
/2010/11/11/Manfaat pinus.html. Diakses pada 5 Maret 2014 pukul 11.45.05 WIB.
Sopandi.2012.Karakteristik Pakis Haji.http://Sopandi.blogspot.com
/2012/07/01/Karakteristik Pakis Haji.html. Diakses pada 5 Maret 2014 pukul 11.55.05 WIB.















PERTANYAAN
  1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta?
  2. Jelaskan perbedaan strobilus jantan dengan strobilus betina pada Cycas rumphii?
  3. Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Pinus merkusii ?
  4. Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Gnetum gnemon?
  5. Jelaskan perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida?
  6. Bagaimana proses pergiliran keturunan yang terjadi pada Cycas rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum gnemon? Jelaskan dengan gambar?

JAWABAN
  1. Ciri khusus yang dimiliki tumbuhan dalam Divisi Pinophyta ialah memiliki biji yang terbuka berupa strobilus.
  2. Bentuk strobilus betina ujungnya runcing dengan sisi kanan dan kiri berlekuk seperti keris dan memiliki bulatan-bulatan pada ketiak lekukan (aksilar). Sedangkan strobilus jantan terdapat pada bagian terminal (ujung), mikrosporofil berbentuk sisik tersusun rapat dan berkayu dan dipermukaanya terdapat mikrosporangium
  3. Jantan berbentuk memanjang terletak di ujung (terminal) spiral dengan mikrosporofil yang terletak pada ujung (terminal) juga. Sedangkan bentuk strobilus betina lebih membulat dan terdapat lekukan-lekukan, terdapat di ketiak daun (aksilar) dengan makrosporofil.
  4. Strobilus jantan bentuknya seperti bulatan kecil dan melingkari sumbu utama dari strobilus. Sedangkan storbilus betina membulat besar dan berbentuk lonjong.
  5. Cycadopsida memiliki daun majemuk, batangnya berjenis Monopodial dan distribusi seksnya dioecious. Sedangkan pada Coniferopsida, memiliki daun majemuk berbentuk jarum dengan batangnya berjenis monopodial dan distribusi seksnya monoceous. Kemudian pada Gnetopsida, daunnya tunggal bertulang daun menyirip, termsauk kedalam simpodial dan distribusi seksnya dioecious.
  6. Terdiri dari dua fase, yaitu sporofit dan gametofit. Pada tumbuhan yang menghasilkan strobilus, tumbuhan tersebut berarti sedang dalam fase sporofit. Sedangkan ketika tidak ditemukan strobilus, maka fase yang sedang terjadi ialah fase gametofit. Pada saat terjadi fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovul. Berikut ini adal gambar pergiliran keturunannya:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZdzHs_TwXcQI84ipvNpB1Z4U4bqOSMpExJ8BKyML5p-0udmEJTkkDsZ7_gKsqx8e9ZY4qWP558TxYSpAMGprdFOa1VkcwkARpQsduFqn2YWHFlZK1olCnlChnxbOsQk0DhRzZB7KPqakJ/s320/6.png

Tidak ada komentar:

Posting Komentar