Selasa, 13 Oktober 2015

ACARA PRAKTIKUM II MAGNOLIOPHYTA



ACARA PRAKTIKUM II
MAGNOLIOPHYTA
(SUB CLASSIS MAGNOLIDAE DAN SUB CLAISS HAMAMELIDAE)
Selasa, 8 April 2014



Description: Description: Description: E:\logo-iain-syekh-nurjati.jpg
 








Disusun oleh               :
Nama                           : Nurfitriah
Kelas/semester            : Biologi C/4
Kelompok                   :  enam (6)
Asisten praktikum       : 1. Ali Nurdin
                                      2. Rini




PUSAT LABORATORIUM
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2014
A.    TUJUAN
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis  Magnolidae dan subclaiss Hamamelidae
2.       Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family – family yang ada dalam Subclassis  Magnolidae dan subclaiss Hamamelidae
B.     DASAR TEORI
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar. bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20)
Subkelas magnoliidae terdiri atas 8 ordo, 39 family dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 species. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales, Illaciales, Nymphales, Ranunculales dan Papaverales. Subkelas magnoliidae memiliki karasteristik yang sangat beragam. misalnya habitusnya mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara kaliks dan korolla, ada juga yang tidak mempunyai perhiasan bunga, begitu juga pada karasteristika yang lain akan tetapi sub kelas magnoliidae ini mempunyai beberapa karasteristika yang menunjukan keprimitan yang umum polennya termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal. Mempunyai tipe bunga yang apocarpus, selalu polypetal atau apetal. Secara umum tumbuhan ini mempunyai perianthium yang jelas, biasanya dengan jumlah butiran serbuk sari di tengah, binucleate dan sering uniaperturate atau turunannya, ovul bitegmic, biji dengan embrio yang kecil, tetapi terkadang besar, dan tereduksi atau tanpa endosperm, kotiledon jarang lebih dari dua, tumbuhan sangat sering mengakumulasi bendylisquinoline atau aporphine alkaloid. (Sudarsono, dkk. 2005:24)
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari keenam subclassis tersebut
1.      Subclassis Hammamelidae
Subclassis ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species, namun yang akan dibahas hanya 2 famili dari 2 ordo yang berbeda
a.       Casuarinaceae
Famili Casuarinaceae merupakan anggota ordo Casuarinales. Ciri-ciri famili ini adalah daun termodifikasi seperti sisik, daunnya tersusun secara berkarang, bunga uniseksual, dan memiliki biji yang bersayap. Contoh tumbuhannya adalah Casuarina equisetifolia (cemara laut).
b.      Moraceae
Famili Moraceae termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah, contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), Ficus elastica, Artocarpus altilitis dan Artocarpus heterophyllus. Tumbuhan anggota famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh dan sebagai makanan (Morus alba). (Tjitrosoepomo, 2003:205)

1.      Subclassis Magnoliidae
Subclassis ini terdiri dari 8 ordo, 39 famili, dan 12.000 spesies. Habitus dari subclassis ini sangat beragam, mulai dari pohon yang berkayu sampai herba. Beberapa famili pada subclassis ini adalah Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Piperaceae, dan Nymphaceae.
a.      Magnoliacea
Famili ini memiliki ciri, habitus berupa pohon dan semak, stipula besar dan kadang-kadang membentuk ochrea, memiliki banyak stamen dan ovarium yang tersusun spiral, perianthium. Contoh spesiesnya adalah Michelia champaca dan Michelia grandiflora.
b.       Annonaceae
Anggota famili ini memiliki habitus berupa pohon atau perdu. Kaliks dan korolanya berjumlah kelipatan 3 dengan kaliks tersusun dalam 2 lingkaran. Contohnya adalah Annona muricata (sirsak), Cananga odorata. Kegunaan dari beberapa anggota famili ini adalah sebagai buah-buahan.
c.       Lauraceae
Habitus berupa pohon dan perdu aromatik, memiliki bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula, spika, racemes, dan umbela. Contohnya adalah Persea americana (alpukat).
d.      Piperaceae
Anggota famili ini umumnya memiliki daun berbentuk jarum, batang berbuku, dan memiliki bau aromatis. Perbungaan berupa spika dengan ukuran bunga yang kecil. Contohnya adalah Piper bettle (Sirih) yang digunakan sebagai bumbu masak dan Sasaladaan (Peperomia pellucida).
e.      Nymphacea
Famili ini terdiri atas tumbuhan air yang bergetah, terapung dalam air, dan memiliki daun tunggal. Contoh tumbuhannya adalah Nymphaea nouchali (teratai) yang merupakan tanaman hias. (Tjitrosoepomo, 2010:234)



C.     ALAT  DAN BAHAN
ALAT :
1.      Lembar hasil pengamatan
2.      Alat tulis

BAHAN :

1.      Teratai putih (Nymphaea nouchali)

2.      Teratai ungu (Nymphaea stellata)

3.      Sasaladaan (Peperomia pellucida )

4.      Sirih (Piper betle)

5.      Alpukat (Persea Americana) 

6.      Nangka (Artocarpus heterophyllus)

7.       Karet Munding (Ficus elastica)
8.       Kenanga ( Cananga odorata)
9.      Srikaya (Anoona squamosa)


  1. LANGKAH KERJA
1.      Diamati spesimen tumbuhan dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintangnya
2.       Diamati daunnya dalam hal Filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk, dan tepi daunnya
3.      Diamati dan dibandingkan bunganya pada komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya
4.      Diamati  Perhiasan dan alat kelamin bunga pada Corolla, Calyx, perigonium, stamen, dan pistilumnya.
5.      Digambar dan diberi keterangan bagian – bagian tumbuhan seperti percabangan, letak stipula, penampang memanjang bunga, stamen, dan pistilumnya


  1. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai magnoliopyta khususnya pada sub classis magnolidae dan sub claiss hamamelidae dengan menggunakan 9 spesies tumbuhan, hal yang diamati sama dengan pengamatan sebelumnya pada spesies yang termasuk pinophyta.
Pengamatan pertama dilakukan pada spesies  teratai bunga putih (Nymphaea nouchali). Mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Description: Teratai putih (Nymphaea alba)Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Ordo          : Nymphaeales
Family       : Nymphaeaceae
Genus        : Nymphae
Species      : Nymphaea nouchali
Nymphaea nouchali dilihat dari batangnya berupa herba dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial karena sumbu utamanya bercabang-cabang. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Nymphaea nouchali memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) rapat atau berimpit (roset) dengan  pertulangan daunnya menurtu fitografi berupa aktinodromous. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Gnetum gnemon memiliki tepi daun bergelombang dengan pangkal daun peltatus (melekat) setelah dicocokan dengan buku fitografi, dan memiliki  ujung daun yang bulat atau membulat (rotundatus).
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Nymphaea nouchali memiliki macam bunga tunggal, dengan karangan bunga (perbungaan) simosa, simetri bunga akyinomorf. Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Nymphaea nouchali mempunyai mahkota berwarna putih dan setelah dilakukan perhitungan berjumlah 15 helai.  Mempunyai kelopak (calix) berwarna hijau daun dan jumlahnya 4 helai. Kemudian alat-alat reproduksi yang terdapat pada Nymphaea nouchali meliputi putik yang berada di tengah denang benang sari  yang mengelilingi putik, dengan distribusi seks monoecius.
Menurut teori Nymphaea nouchali  tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.  (Andreyani.2012.blogspot)
Description: F:\kjki.jpgPengamtan kedua mengenai bunga teratai ungu (Nymphaea stellata), yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Ordo          : Nymphaeales
Family       : Nymphaeaceae
Genus        : Nymphae
Species      : Nymphaea stellata

Nymphaea stellata memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Nymphaea nouchali, perbedaannya hanya terlihat dari bagian bunganya saja. Dilihat dari batangnya berupa herba dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial karena sumbu utamanya bercabang-cabang. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Nymphaea nouchali memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) rapat atau berimpit (roset) dengan  pertulangan daunnya menurtu fitografi berupa aktinodromous. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Gnetum gnemon memiliki tepi daun bergelombang dengan pangkal daun peltatus (melekat) setelah dicocokan dengan buku fitografi, dan memiliki  ujung daun yang bulat atau membulat (rotundatus).
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Nymphaea stellata memiliki macam bunga tunggal, dengan karangan bunga (perbungaan) simosa, simetri bunga akyinomorf. Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Nymphaea nouchali mempunyai mahkota berwarna ungu dan setelah dilakukan perhitungan berjumlah 15 helai.  Mempunyai kelopak (calix) berwarna hijau daun dan jumlahnya 4 helai. Kemudian alat-alat reproduksi yang terdapat pada Nymphaea stellata  meliputi putik yang berada di tengah denang benang sari  yang mengelilingi putik, dengan distribusi seks monoecius.
Pengamatan ketiga dilakukan pada kenanga (Cananga odorata) yang memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Description: http://korannet.com/wp-content/uploads/2013/05/bunga-kenanga.jpgKingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Magnoliidae
Ordo                : Magnoliales
Famili              : Annonaceae
Genus              : Cananga
Spesies            : Cananga odorata

Cananga odorata  dilihat dari batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Cananga odorata memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) tersebar atau menyebar dengan  pertulangan daunnya terlihat meyerip. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Cananga odorata memiliki tepi daun bergelombang dengan pangkal daun membulat dan memiliki  ujung daun yang runcing.
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Cananga odorata memiliki macam bunga tunggal, dengan karangan bunga (perbungaan) tunggal (sempurna) atau simosa, simetri bunga aktinomorf. Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Cananga odorata mempunyai mahkota berwarna kuning dan setelah dilakukan perhitungan berjumlah hanya 6 helai.  Mempunyai kelopak (calix) berwarna hijau daun dan jumlahnya 3 helai. Kemudian alat-alat reproduksi yang terdapat pada Nymphaea nouchali meliputi putik yang berada di tengah denang benang sari  yang mengelilingi putik, dengan distribusi seks monoecius.
Menurut teori kenanga dikenal karena keharuman bunganya. Di Jawa dan Bali, kenanga diperdagangkan oleh penduduk setempat sebagai bunga rampai dan bunga tabur yang digunakan dalam upacara-upacara keagamaan. Selain itu kenanga juga dikenal sebagai tanaman obat, daun sebagai obat gatal, bunga kering untuk obat malaria; bunga segar untuk aroma terapi, serta kulit batang sebagai obat koreng. Minyak atsiri yang terkandung dalam bunga kenanga digunakan sebagai bahan minyak wangi. Minyak kenanga mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi di pasaran dunia. Selain bernilai ekonomis, pohon kenanga juga bernilai ekologis.
Pengamatan keempat dilakukan pada sasaladahan, yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kerajaan    : Plantae
Divisi         : Magnoliophyta
Kelas         : Magnoliopsida
Ordo          : Piperales
Famili        : Piperaceae
Genus        : Peperomia
Spesies      : Peperomia pellucida
Peperomia pellucida dilihat dari batangnya berupa herba dengan segi penampang guadrangularis dan berjenis batang simpodial. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Peperomia pellucida memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) tersebar atau menyebar dengan  pertulangan daunnya terlihat melengkung dan bentuk daunnya bulat telur.  Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Peperomia pellucida memiliki tepi daun yang rata dengan pangkal daun reniformis dan memiliki  ujung daun kuspidatus (seperi bentuk hati)
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Peperomia pellucida memiliki macam bunga majemuk , dengan karangan bunga (perbungaan) amentum atau bulir, simetri bunga zygomorf. Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Peperomia pellucida ini tidak mempunyai mahkota, kelopak (calix) dan tenda bunga. Namun  alat-alat reproduksi yang terdapat pada Peperomia pellucida sama seperti yang ainnya meliputi putik yang berada di tengah denang benang sari  yang mengelilingi putik, dengan distribusi seks monoecius.
Sasaladaan (Peperomia pellucida) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Daun jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sasaladaan disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu untuk bahan makanan.
Pengamatan selanjutnya yang telah dilakukan yaitu pada bunga alpukat, yang memiliki klasifikasi sebgai berikut :
Description: Sejumlah manfaat alpukat sebagai tanaman multiguna untuk kehidupan manusiaKingdom : Plantae
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas   : Magnoliopsida
Ordo    : Ranales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana
Alpukat adalah salah satu tanaman buah yang cukup dikenal di Indonesia. Rasa buahnya yang enak dan gurih, menjadikannya sebagai salah satu buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik secara langsung, ataupun dijadikan jus serta campuran rujak buah. Selain buahnya, bagian batang, kulit batang, daun serta biji alpukat juga sering dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai bahan baku industri ataupun obat.
Persea americana dilihat dari batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Persea americana memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) tersebar atau menyebar dengan  pertulangan daunnya terlihat menyirip dan bentuk daunnya lonjong. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Persea americana  memiliki tepi daun yang rata dengan pangkal daun tumpul dan memiliki  ujung daun runcing.
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Peperomia pellucida memiliki macam bunga majemuk , dengan karangan bunga (perbungaan) simosa, simetri bunga asimetri (tidak bisa dibagi-bagi) Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Peperomia pellucida ini tidakbisa dibedakan antara mahkota, kelopak (calix) dan tenda bunga. Namun  alat-alat reproduksi yang terdapat pada Peperomia pellucida sama seperti yang ainnya meliputi putik yang berada di tengah denang benang sari  yang mengelilingi putik, dengan distribusi seks monoecius.
Pengamatan selanjutnya yang dilakukan pada bunga nangka, yang memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kerajaan:
Divisi:
Kelas :
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Artocarpus heterophyllus
Artocarpus heterophyllus dilihat dari batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Artocarpus heterophyllus memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) tersebar atau menyebar dengan  pertulangan daunnya terlihat menyirip dan bentuk daunnyabulat telur terbalik. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Artocarpus heterophyllus memiliki tepi daun yang rata dengan pangkal daun tumpul dan memiliki  ujung daun pendek runcinng
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Peperomia pellucida memiliki macam bunga majemuk , dengan karangan bunga (perbungaan) simosa, simetri bunga asimetri (tidak bisa dibagi-bagi) Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Peperomia pellucida ini mempunyai mahkota, kelopak (calix) dan tenda bunga. Namun  alat-alat reproduksi yang terdapat pada Artocarpus heterophyllus sama seperti yang ainnya meliputi putik dan benang sari, namun belum terlihat, menurut teori distribusi seks dengan monoecius.
Menurut teori Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginyaSeluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Daun tunggal, tersebar, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin. Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.( Sridinarti.2011.blogspot)
Buah nangka muda sangat digemari sebagai bahan sayuran. Buah yang sudah matang “Daging buah" yang matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBQG4-K8ko9cswEX0IE6_3iKAxFCPTpIIpAHLyNNy8RTqqb6-WwKQqlIwi-KOIjBiSrkIW-vjvXwmYdqqoNmNMhrwAs287TU-57PBrxjGsLPCveMYnvwMaQpPuu0wM3yfQ_8GamJx48S3k/s320/sirih1.jpgpengamatan selanjutnya dilakukan pada bunga sirih (Piper betle), yang memiliki klasifikasi sebagai baerikut :
Kerajaan:
Kelas :
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Piper betle


Piper betle dilihat dari batangnya berupa herba dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Piper betle memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) distikha, dengan  pertulangan daunnya terlihat melengkung dan bentuk daunnya bulat telur melebar. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Piper betle memiliki tepi daun yang rata dengan pangkal daun seperti jantung (cordate) dan memiliki  ujung daun meruncing.
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Peperomia pellucida memiliki macam bunga majemuk , dengan karangan bunga (perbungaan) amentum, simetri bunga zigomorf. Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Peperomia pellucida ini mempunyai mahkota, kelopak (calix) dan tenda bunga. Namun  alat-alat reproduksi yang terdapat pada Peperomia pellucida sama seperti yang ainnya meliputi putik dan benang sari ada, menurut teori distribusi seks dengan monoecius.
Menurut teori sirih merupakan tanaman merambat . Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung berbentuk bulat panjang.  Pada bulir jantan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Pengamatan yang selanjutnya dilakukan pada Karet Munding (Ficus elastica), yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Urticales
Famili              : Moraceae
Genus              : Ficus
Spesies            : Ficus elastica
Ficus elastica dilihat dari batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Ficus elastica memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) tersebar, dengan  pertulangan daunnya terlihat menyirip dan bentuk daunnya elips (oval). Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Ficus elastica memiliki tepi daun yang rata dengan pangkal daun meruncing dan memiliki  ujung daun meruncing.
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Peperomia pellucida memiliki macam bunga tunggal, dengan karangan bunga (perbungaan) hipantodium, simetri bunga asimetris. Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Ficus elastica ini mempunyai mahkota, kelopak (calix) dan tenda bunga namun sulit ibedakan. Alat-alat reproduksi yang terdapat pada Ficus elastica sama seperti yang ainnya meliputi putik dan benang sari ada.
Menurut teori tumbuhan berbentuk pohon, mempunyai akar tunggang. Batang berkayu, silindris, warna coklat tua, permukaan halus, percabangan meyebar tak beraturan hingga membentuk pohon yang rindang, keluar akar-akar menggantung dari batang atau cabang yang sudah besar daun tunggal, bertangkai, tersusun berseling (alternate), bentuk lonjong(elliptica), ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, permukaan mengkilat (nitidus) Bunga muncul di ketiak daun, berwarna merah kusam, penyerbukan sangat tergantung pada satu jenis kumbang. (Sopandi.2012.blogspot)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoUBT7RFSX1BPh-gcf-pGL7Ehgwhyphenhyphen8gSkt8ayDjfWSRmIGbjFD8ZLqo2s7t4hQ3kGnyrCeaLPpue0SPxvbYfM6ACcAYmoUt7Zc0Oo855BhrzgX8VT6PxbFsBAdjQfQtc6j4f8QyrokFLmS/s200/DSC01258.JPGPengamatan terakhir dilakukan pada bunga srikaya, yang memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Magnoliales
Famili              : Annonaceae
Genus              : Annona
Spesies            : Annona squamosa
Annona squamosa dilihat dari batangnya berupa pohon dengan segi penampang bulat dan berjenis batang simpodial. Sedangkan pengamatan pada bagian daun, Annona squamosa memiliki macam daun tunggal, letak daun (Filotaksis) tersebar, dengan  pertulangan daunnya terlihat menyirip dan bentuk daunnya lonjong. Kemudian pengaamatan yang lebih terperinci mengenai daun yaitu bagian tepi daun (Margo folii), ujung daun (Apex folii) dan pangkal daun (Bsis folii). Ficus elastica memiliki tepi daun bergelombang dengan pangkal daun meruncing dan memiliki  ujung daun meruncing.
Pengamatan selanjutnya mengenai bunga (Flos), perhiasan bunga) dan alat-alat kelamin bunga.  Annona squamosa memiliki macam bunga tunggal, dengan karangan bunga (perbungaan) simosa, simetri bunga aktinomorf. Kemudian mengenai perhiasan bunga pada Ficus elastica ini mempunyai mahkota, kelopak (calix) dan tenda bunga namun sulit dibedakan karena ketidaksediaa bunga srikaya tersebut. Alat-alat reproduksi yang terdapat pada Annona squamosa sama seperti yang ainnya meliputi putik dan benang sari ada. Distribusi seknya monocious.
Srikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih. Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, Bunganya muncul dalam tandan. Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.

  1. KESIMPULA
  1. Magnoliidae dan Hamamelidae merupakan subkelas dari Magnoliopsida.
  2. Magnoliidae memiliki beberapa family yakni Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Pipeaceae. sementara Hamamelidae memiliki family Moraceae dan Casuarinaceae,
  3. Kelima family yang dibahas ini memiliki perbedaan dalam hal habitusnya, duduk daun yang dimiliknya dengan pola pertulangan daunnya, perbungaannya, keadaan kaliks/korolanya, karpel dan perlekatannya, posisi ovarium dan tipe plasentanya.
  4. Kelima family yang dibahas ini memiliki kesamaan dalam jenis kelamin tumbuhannya.



DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

           Andreyani.2012.Magnoliophyta.http://abdurachman.blogspot.com
/2012/09/12/Karakteristik Melinjo.html. Diakses pada 10 april 2014 pukul 10.23.05 WIB
Sridinarti.2011.Tumbuhan Kebun Raya Bogor://Dwirahmat.blogspot.com
/2011/11/11/Manfaat pinus.html. Diakses pada 10 april 2014 pukul 10.45.05 WIB.
Sopandi.2012.Mgnoliopyta.http://Sopandi.blogspot.com
/2012/07/01/Karakteristik Pakis Haji.html. Diakses pada 10 2014 pukul 11.55.05 WIB.
















PERTANYAAN
1.      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta?
2.      Jelaskan ciri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliophyta?
3.      Ciri khusus apa yang secara morfologis dapat  kita amati, menyebabkan tumbuhan-tumbuhan dimasukkan ke dalam family Piperaceae?
4.      Kenapa Nymphaeae sp dimasukkan kedalam Magnoliophyta padahal tumbuhan ini tidak mempunyai akar tunggang?
5.      Ciri khusus apa yang dimiliki oleh Artocarpus heterophyllus, Artocarpus altilis, Ficus elastica, sehingga masuk dalam family Moraceae ?
6.      Bagaimana proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta? Jelaskan dengan gambar!
JAWABAN
1.      Adanya trakea dan xylem, adanya element tapis (sieve element) dan pengaturan dalam floem. Kantung embrio dengan 8 inti (satu telur, dua sinergid, tiga antipoda dan dua inti polar). Pembuahan ganda dan karpel yang menutup. Pembuahan ganda, satu inti sperma membuahi sel telur dan inti sperma lain membuahi dua inti polar, tidak ditemukan pada golongan lain. Adanya karpel yang membungkus ovul adalah sifat yang khas. Perkecambahan serbuk sari pada permukaan stigma, tidak langsung pada ovul, juga sifat penting pada Magnoliophyta.
2.      Bunga umumnya biseksual, karpelnya membungkus ovul dan warna bunga bervariasi.
3.      Tumbuhan basah, perdu, apohon, atau memanjat, dengan batang berbuku. Ikatan pembuluh sering tersebar, walau masih ada yang mempunyai tumbuh lingkar sekunde. Berbau aromatis yang khas. Daunnya tunggal, biasanya berbentuk jantung. Nyaris tidak ada stipula, letaknya tersebar, kadang lingkaran atau berhadapan. Bunganya dalam karangan spica.
4.      Karena memiliki karakter yang dominan lebih menunjukkan kedekatannya dengan Magnoliophyta, diantaranya memiliki bunga yang polipetal dan polisepal.
5.      Tumbuhan berkayu atau basah, mengandung getah berwarna putih atau bening
·         Daun tunggal dengan stipula yang sering besar sehinnga meliputi batang, letaknya tersebar
·         Bunga dalam karangan-cymosa, sering tersusun padat sehingga merupakan bonggol (Artocarpus), cawan (Antiaris) atau piala (Ficus). Bunga unisexualis, kecil, actinomorphus.
·         Perianthium 2-6 atau 0, umumnya 4 (2x2). Bunga I- stamen 4 atau tereduksi menjadi 2-1 dengan stamen yang letaknya dihadapan tepalum dan filamentum yang jelas anthera 2 theca
·         Bunga E ada atau tidak ada perianthium pistilum 1 ovarium superum inferium, carpellum 2 beruang 1 dengan 1 ovulum. Stylus 1-2 stigma 1-2. Buah nux (achenium).
6.       
Description: C:\Users\User\Documents\spermatophyta-pembuahan-ganda.jpg
Peleburan inti sperma >< ovum, menghasilkan          zygot     embrio.
Peleburan inti sperma >< kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan).
Fertilisasi atau pembuahan magnoliophyta terjadi ketika penyerbukan pada angiospermae terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala putik. Proses ini dapat terjadi dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau manusia. Ciri yang khas pada kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan ganda. Pertama antara sel telur dan sperma, hasil fusi keduanya akan menghasilkan zigot. Kedua, antara sperma dan sel induk endospermae, hasil fusi keduanya menghasilkan endosperma.